Campuran Beton – Saat ini, banyak sekali rumah yang menggunakan konstruksi dak beton, baik sebagai lantai dua maupun atap.
Dalam upaya untuk menghasilkan dak yang memiliki daya tahan dan kekokohan yang optimal, diperlukan pengetahuan mengenai rumus campuran beton yang tepat.
Jika Anda belum familiar dengan rumusnya, mari kita eksplorasi informasinya di bawah ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa beton tidak hanya menjadi komponen utama dalam pembuatan dak, tetapi juga penting dalam pembuatan pondasi.
Sebagai elemen dasar dalam struktur bangunan, pembuatan pondasi harus mematuhi rumus beton yang sesuai agar mendukung kestabilan konstruksi.
Konten :
Rasio Campuran Beton
Sebelum kita menggali lebih dalam tentang rumus campuran beton, sangat penting untuk memahami konsep dasar dari struktur beton itu sendiri.
Dalam setiap proyek konstruksi, beton memiliki peran sentral yang harus dijalankan dengan presisi.
“Baca Juga : Harga Atap Baja Ringan Plus Pasang per Meter dengan Material Terbar“
Proses penciptaan beton melibatkan berbagai komponen, termasuk air, agregat kasar, agregat halus, dan semen. Agregat kasar dapat berupa kerikil atau batu pecah, sementara agregat halusnya adalah pasir.
Beton berfungsi sebagai fondasi beban, oleh karena itu, mutlak diperlukan bahwa beton ini memiliki kekuatan yang optimal untuk menjamin keselamatan dan stabilitas bangunan yang dihasilkan.
Berikut adalah karakteristik standar yang menandai kualitas beton yang baik:
1. Kepadatan
Kepadatan yang baik adalah indikator penting bahwa beton telah dibuat dengan benar. Kepadatan ini memastikan bahwa beton mampu menanggung beban dengan kuat dan tidak rentan terhadap retakan.
2. Kekuatan
Kekuatan adalah aspek penting lainnya yang harus terpenuhi dalam konstruksi beton. Standar ini harus dipatuhi untuk memastikan kualitas konstruksi yang aman dan handal.
3. Tekstur
Tekstur beton mempengaruhi secara langsung kualitasnya dan bagaimana beton akan berperilaku dalam berbagai situasi.
4. Faktor Air dan Semen
Kualitas struktural beton sangat tergantung pada faktor air dan semen. Kedua faktor ini mempengaruhi kepadatan dan tekstur beton.
“Baca Juga : Langkah Cara Renovasi Rumah Lama dengan Tahapan yang Benar“
Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dan menerapkan rumus campuran beton secara akurat guna menciptakan beton dengan kualitas yang sesuai standar.
5. Parameter
Parameter juga berperan penting dalam karakteristik beton. Parameter akan membentuk struktur keseluruhan dari beton tersebut, yang mencakup pondasi, dinding, slab, kolom, dan balok.
Rumus Campuran Beton SNI
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beton adalah hasil campuran dari berbagai bahan, termasuk pasir, kerikil, semen, dan air.
Untuk menciptakan beton yang memenuhi standar keamanan dan kualitas (SNI), bahan-bahan ini harus dicampur dalam perbandingan yang tepat.
Ada beberapa rumus campuran beton yang disesuaikan dengan jenis konstruksi dan rancangan bangunan.
Terdapat tiga jenis perbandingan campuran beton yang umum digunakan, yaitu K-300, K-225 dan rasio 1:2:3. Mari kita eksplorasi perbedaan dari masing-masing jenis beton ini secara lebih rinci.
1. Kuat Tekan Beton K-300
Jenis beton ini memiliki kekuatan yang tinggi dan sangat cocok untuk digunakan dalam struktur bangunan yang memerlukan daya dukung besar.
Contohnya termasuk pondasi, dinding, sloof, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap.
Tekanan tekan yang dihasilkan oleh beton K-300 adalah sekitar 300 kilogram per meter persegi, yang merupakan standar dari Standar Nasional Indonesia (SNI).
Berikut adalah perbandingan komposisi material untuk beton K-300.
- Pasir: 681 kilogram
- Kerikil: 1.021 kilogram
- Semen: 413 kilogram
- Air: 215 liter
Untuk mempermudah penggunaan di lapangan, perbandingan di atas dapat diubah menjadi satuan ember.
“Baca Juga : 8 Tips Membeli Rumah KPR Agar tidak Tertipu Developer Nakal“
Dengan berat jenis beton sekitar 2.500 kg/m³, kita dapat menghasilkan rumus campuran beton K-300 dalam satuan ember sebagai berikut.
- Pasir: 0,486 ember
- Semen: 0,330 ember
- Kerikil: 0,756 ember
Dari perhitungan di atas, kita dapat menyederhanakan perbandingan ini menjadi 1 : 1,47 : 2,29.
Dengan kata lain, kita memerlukan 1 ember semen, 1,47 ember pasir, dan 2,29 ember kerikil. Material ini kemudian dicampur dengan 215 liter air untuk menghasilkan beton K-300 yang kuat dan aman.
2. Kuat Tekan Beton K-225
Beton K-225 memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan beton K-300. Tekanan tekan yang dihasilkan adalah sekitar 225 kilogram per meter persegi.
Jenis beton ini cocok digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ring balok, kolom, bangunan tingkat 2, dan lainnya. Perbandingan komposisi material untuk beton K-225 adalah sebagai berikut.
- Pasir: 689 kilogram
- Semen: 317 kilogram
- Kerikil: 1.047 kilogram
- Air: 215 liter
Kita dapat mengubah perbandingan di atas menjadi satuan ember untuk mempermudah penggunaan di lapangan.
- Pasir: 0,499 ember
- Semen: 0,297 ember
- Kerikil: 0,775 ember
Dari perhitungan tersebut, kita dapat menyederhanakan perbandingan ini menjadi 1 : 1,68 : 2,6.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan beton K-225 yang berkualitas, kita memerlukan 1 ember semen, 1,68 ember pasir, dan 2,6 ember kerikil.
Campuran ini kemudian dicampur dengan 215 liter air untuk menghasilkan beton K-225 yang memiliki daya dukung yang cukup baik untuk keperluan konstruksi.
Tabel Perbandingan Campuran Beton per Kubik
Berikut ini adalah tabel perbandingan campuran beton untuk 1 m³.
Komposisi Campuran Beton K 100 (f’c = 7,4 Mpa) |
Jumlah Bahan |
Semen | 247 kg |
Pasir | 869 kg |
Kerikil/Split | 999 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 125 (f’c = 9,8 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 276 kg |
Pasir | 828 kg |
Kerikil/Split | 1012 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 150 (f’c = 12,2 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 299 kg |
Pasir | 799 kg |
Kerikil/Split | 1017 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 175 (f’c = 14,5 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 326 kg |
Pasir | 760 kg |
Kerikil/Split | 1029 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 200 (f’c = 16,9 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 352 kg |
Pasir | 731 kg |
Kerikil/Split | 1037 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 225 (f’c = 19,3 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 371 kg |
Pasir | 698 kg |
Kerikil/Split | 1047 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 250 (f’c = 21,7 Mpa) | Jumlah Bahan |
Semen | 384 kg |
Pasir | 692 kg |
Kerikil/Split | 1039 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 275 (f’c = 24,0 Mpa) | Jumlah Bahan Campuran |
Semen | 406 kg |
Pasir | 684 kg |
Kerikil/Split | 1026 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 300 (f’c = 26,4 Mpa) | Jumlah Bahan Campuran |
Semen | 413 kg |
Pasir | 681 kg |
Kerikil/Split | 1021 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 325 (f’c = 28,8 Mpa) | Jumlah Bahan Campuran |
Semen | 439 kg |
Pasir | 670 kg |
Kerikil/Split | 1006 kg |
Air | 215 liter |
Komposisi Campuran Beton K 350 (f’c = 31,2 Mpa | Jumlah Bahan Campuran |
Semen | 448 kg |
Pasir | 667 kg |
Kerikil/Split | 1000 kg |
Air | 215 liter |
Campuran Beton dengan Rasio 1:2:3
Jenis beton yang terakhir dikenal dengan rasio perbandingan 1:2:3. Konsep beton ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan beton K-225 yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sesuai dengan namanya, campuran beton ini terdiri dari 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil.
Tambahan air yang dibutuhkan untuk rasio ini adalah setengah bagian dari keseluruhan campuran. Jenis beton ini sering digunakan di rumah-rumah tinggal karena mudah diingat dan diaplikasikan.
“Baca Juga : Cara Menghitung Biaya Bangun Rumah dalam 6 Langkah Cerdas“
Dalam komposisi material di atas, perbandingan keseluruhan rasio adalah 6,5. Rasio ini sering digunakan karena mempermudah penggunaan di lapangan.
Untuk menghitung massa material yang dibutuhkan, kita perlu membagi rasio dengan total perbandingan dan mengalikan dengan berat jenis beton yang biasanya sekitar 2.500 kilogram per meter kubik.
Jika kita menggunakan rasio 1:2:3, maka komponen material yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut:
- Semen: 1/6,5 x 2500 = 384,6 kilogram
- Pasir: 2/6,5 x 2500 = 769,2 kilogram
- Kerikil: 3/6,5 x 2500 = 1.153,9 kilogram
- Air: 0,5/6,5 x 2500 = 192,3 kilogram
Tabel mutu beton untuk membuat campuran beton dengan volume 1 meter kubik (m3).
Mutu Beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) |
K 100 (7.4 Mpa) | 247 | 869 | 999 | 215 |
K 125 (9.8 Mpa) | 276 | 828 | 1012 | 215 |
K 150 (12.2 Mpa) | 299 | 799 | 1017 | 215 |
K 175 (14.5 Mpa) | 326 | 760 | 1029 | 215 |
K 200 (16.9 Mpa) | 352 | 731 | 1031 | 215 |
K 225 (19.3 Mpa) | 371 | 698 | 1047 | 215 |
K 250 (21.7 Mpa) | 384 | 692 | 1039 | 215 |
K 275 (24.0 Mpa) | 406 | 684 | 1026 | 215 |
K 300 (26.4 Mpa) | 413 | 681 | 1021 | 215 |
K 325 (28.8 Mpa) | 439 | 670 | 1006 | 215 |
K 350 (31.2 Mpa) | 448 | 667 | 1000 | 215 |
Hasil perhitungan material ini akan membentuk campuran beton dengan volume 1 meter kubik sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Dari penjelasan di atas, kita kini memiliki pemahaman yang mendalam mengenai rumus campuran beton yang berbeda.
“Baca Juga : 3 Pengertian IMB Bangunan, Manfaat beserta Sanksi Hukumnya“
Selalu pastikan untuk mengikuti rumus yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) agar dapat menghasilkan beton dengan kualitas dan kekuatan yang sesuai dengan standar konstruksi yang berlaku.
Dengan mengaplikasikan rumus yang tepat, Anda akan dapat menghasilkan beton yang kokoh dan aman untuk berbagai proyek konstruksi.